Otak ini terlalu penuh, semua tidak bisa tersampaikan dengan
baik
Tidak tahu lagi rasanya sakit hati,
Mungkin sudah terlalu sering, jadi lama lama mati rasa.
Sampai lupa rasanya bagaimana bahagia yang tidak semu.
Bahagia yang memang tulus, bahagia yang bukan karena
“dibuat” untuk terlihat bahagia.
Waktu menulis inipun tidak tau apa maksud dan tujuan
lebihnya,
Hanya berusaha memaparkan sedikit dari apa yang terlalu
letih untuk dikatakan.
Hanya berusaha mencari dimana bahagia yang sesungguhnya
dibalik senyum yang terlalu naïf
Dibalik senyum yang waktu itu hanya dibuat untuk bahagiamu
Dibalik rasa sakit yang terpaksa dihilangkan sementara hanya
untuk kamu puas dengan egomu.
Dibalik kebosanan yang disamarkan menjadi bahagia
bercengkrama supaya kamu masih merasa
punya aku.
Sampai pada saat dimana semua hilang,
Dan kini aku hanya bisa bersembunyi dibalik rasa
letih yang sekarang mulai terasa karena ulahmu