Sabtu, Desember 08, 2012

jelas


Otak ini terlalu penuh, semua tidak bisa tersampaikan dengan baik
Tidak tahu lagi rasanya sakit hati,
Mungkin sudah terlalu sering, jadi lama lama mati rasa.
Sampai lupa rasanya bagaimana bahagia yang tidak semu.
Bahagia yang memang tulus, bahagia yang bukan karena “dibuat” untuk terlihat bahagia.
Waktu menulis inipun tidak tau apa maksud dan tujuan lebihnya,
Hanya berusaha memaparkan sedikit dari apa yang terlalu letih untuk dikatakan.
Hanya berusaha mencari dimana bahagia yang sesungguhnya dibalik senyum yang terlalu naïf
Dibalik senyum yang waktu itu hanya dibuat untuk bahagiamu
Dibalik rasa sakit yang terpaksa dihilangkan sementara hanya untuk kamu puas dengan egomu.
Dibalik kebosanan yang disamarkan menjadi bahagia bercengkrama supaya kamu  masih merasa punya aku.
Sampai pada saat dimana semua hilang,
Dan kini aku hanya bisa bersembunyi dibalik rasa letih yang sekarang mulai terasa karena ulahmu

Selasa, Desember 04, 2012

4 desember.

seluruhnya kembali,
kembali bercengkrama dengan elok, seakan tak ada lagi hari pengganti.
masih tergambar jelas, sampai kepada titik dimana harus terpisah oleh jarak
yang tak bisa lagi tergambar kapan bisa dipersatukan.
semuanya masih sama, tapi mungkin keadaan sudah lain.
selamat malam, alam dan tatanan semesta :)

Senin, Desember 03, 2012

1

semua baru akan dimulai kembali, dari awal
mari memulai tanpa berfikir akan berakhir.

Minggu, Desember 02, 2012

-

semua sudah cukup, tidak perlu lagi ada bingkai senja menghiasi senyum mu dan kisah kita.
raga ini terlalu letih dengan semua yang ada,
semua yang terus berlanjut tanpa tahu dimana akhirnya.

dua insan yang memaksakan memang tidak terlalu baik,
tidak terlalu penting mungkin untuk memperjuangkan semuanya.

Sabtu, Desember 01, 2012

?


pernah ada dalam sebuah lingkaran dimana hanya bisa memaksa ragamu berfikir keras tanpa menemukan akhir?
pernah suatu ketika yang kamu rasakan hanya ingin berakhir tanpa pernah tau akan mulanya?
pernah di sebuah titik ketika ego tak lagi mendominasi? yang tersisa hanyalah rasa ingin selesai?