Jumat, Mei 16, 2014

lalu bagaimana jika kita berbeda?

kata ini muncul, begitu nyata
bukan lagi sebuah siluet semu yang dihinggapi fatamorgana

klasik.
"bagaimana jika kita berbeda?"
apa yang sudah berbeda, biarkan saja. 
jangan jadikan itu sebagai penghalang terbesarmu
bahkan batu besarpun bisa hancur hanya karena setitik air, yang diberikan terus menerus.

proses.
semua ada waktunya.
bukan berarti jiwa jiwa itu tidak mencintai kepercayaannya masing masing,
mereka percaya, makanya masih bertahan dengan perbedaan.
sampai satu ketika dihadapkan pada pilihan, berjalan dengan perbedaan, mengikuti, diikuti, atau diakhiri
jika belum siap dengan itu, maka jangan memulai.
jika mencintai tetapi tidak siap dengan itu, jalani, namun dengan langkah yang pasti.
memulai sesuatu dengan perbedaan itu membutuhkan pemikiran.
kapal dengan dua nahkoda? butuh kesepakatan untuk berjalan bersama kan.

karena seharusnya pertanyaan itu tidak perlu muncul.
untuk apa?mencari sebuah pembelaan?
tidak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar