Selasa, Mei 08, 2018

cerita singkat tentang Senja

Langit begitu terik siang ini,
Senja duduk diam, merenung. menikmati segelas kopi hitam.
ditemani sendiri, diiringi rasa sakit hati.
-
Senja senang sendiri, kemudian
diam, membayangkan andai hal hal indah terjadi ke dalam hidupnya, seperti orang lain.
-
Bahagia begitu mudah menyerang orang lain, dan melewati senja.
Senja suka sekali memuji dalam diam, memuja dengan berlebihan.
dan seringkali begitu bingung,
manakala hal itu tidak senja rasakan dari akarnya sendiri.
Sesulit itukah membuat anakmu bahagia dengan pelukan? dengan ciuman di dua pipinya meskipun sudah terlanjur dewasa dengan kesendirian?
Sebegitu beratkah tanganmu untuk terbuka untuk menyambut anakmu pulang?
Semudah itukah membuang umpatan --
setiap saat tanpa melihat jika diapun masih memiliki batas sepertimu?
-
Kata kata itu sudah merasuk sejak dulu, tanpa pernah Senja menemukan jawabannya.
"Percuma"
-
Kemudian
Senja duduk diam, selalu merenung, menghabiskan segelas kopi hitam, mengetahui bahwa rasa sakit hati sudah mengendap diam diam untuk mencuri bahagianya sebagian.
Senja mempersilahkannya.
"Ambil saja, merekapun tidak akan perduli"



Tidak ada komentar:

Posting Komentar